Minggu, 20 Mei 2012

kegiatan posyandu


Pendahuluan

1.1  Latar belakang

Di masa globalisasi seperti sekarang ini yang pengembangan dan persaingan di bidang teknologi dan informasi yang berkembang dengan sangat cepat. Selain di bidang teknology dan informasi perkembangan di bidang kesehatan juga sudah sangat pesat dan menggunakan alat – alat medis yang sangat canggih dan moderen.
Dengan perkembangan yang sudah dirasakan di saat ini rasanya sangat sukar di mengerti jika perkembangan medis di bidang kesahatan sudah sangat canggih tetapi belum ada kesadaran tentang kesehatan di lingkungan masyarakat kita sendiri,sering terlihat di sekitar kita masih banyak masyarakat yang tidak peduli tentang kebersihan baik di daerah keramaian maupun di sekitar lingkungan rumah kita,masih banyak orang yang sering buang sampah idak pada tempatnya, banyak penjual makanan yang sering menambahkan zat – zat yang berbahaya untuk dikonsumsi oleh tubuh, dan masih banyak lagi hal – hal yang sangat membahayakan hidup kita.
Akibat dari itu semua banyak yang menjadi korban dengan keegoisan yang kita buat,antaranya banyak anak – anak yang menderita penyakit yang sangat ganas karena mereka sering mengkonsumsi makanan – makanan yang kurang sehat,tercemarnya lingkungan karena sampah yang berserakan dan mengakibatkan tempat tinggal kita yang kurang nyaman dan terlihat kumuh,jika kita kurang memperhatikan kebersihan lingkungannya.
Sudah seharusnya masyarakat harus sadar dengan kebersihan lingkungan sekitar dan menjual makanan – makanan yang sehat di konsumsi oleh anak- anak, agar kita dapat menciptakan anak – anak yang sehat, cerdas,dan ceria,untuk itu selain masyarakatnya yang harus sadar dengan kesehatan,juga harus ada suprort atau bantuan dari pihak pemerintah yang memberikan sarana dan prasarana untuk memberikan pengarahan kesadaran tentang kesehatan baik kesehatan lingkungan maupun kesehatan anak,untuk itu pemerintah mengadakan posyandu,yang di gunakan untuk mengecek kesehatan gizi anak,pengarahan tentang ibu dan anak dan hal – hal lainnya tentang kesehatan yang di bahas di dalamnya.
Untuk dari itu dengan menunjukan kesadarannya tentang kesehatan mayarakat dan lingkungan di daerah tempat tinggal penulis yaitu di daerah Pabuaran Tumpeng Tangerang di dirikan sarana pelayanan kesehatan seperti posyandu yang di urus oleh ibu – ibu karang taruna di daerah sekitar,banyak pelayanan yang di berikan terutama pelayanan dan pengarahan tentang kesehatan di posyandu tersebut.
1.2   Batasan masalah

Didalam penulisan ini penulis membatasi ruang lingkup penulisan hanya pada sarana yang di berikan oleh masyarakat di bidang kesehatan.
1.3  Tujuan penulisan

1.      Memberikan sararana agar masyarakat lebih sadar lagi tentang pentingnya kesehatan di lingkungan.
2.      Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan anak dan balita,sehingga tidak ada lagi anak – anak yang menderita gizi buruk dan kurangnya imunisasi yang di berikan.
3.      Mengenalkan salah satu kegiatan di lingkungan rumah, pada bidang kesehatan.
4.      Memberikan pengetahuan tentang posyandu.








ISI
Sejarah Lahirnya Posyandu
Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada tahun 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Adapun yang dimaksud dengan PKMD ialah strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip gotong royong dan swadaya masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri melalui pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan yang dilakukan bersama petugas kesehatan secara lintas program dan lintas sector terkait.
Diperkenalkannya PKMD pada tahun 1975 mendahului kesepakatan internasional tentang konsep yang sama, yang dikenal dengan nama Primary Health Care (PHC), seperti yang tercantum dalam Deklarasi Alma Atta pada tahun 1978. Pada tahap awal, kegiatan PKMD yang pertama kali diperkenalkan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, diselenggarakan dalam pelbagai bentuk. Kegiatan PKMD untuk perbaikan gizi, dilaksanakan melalui Karang Balita, sedangkan untuk penanggulangan diare, dilaksanakan melalui Pos Penanggulangan Diare, untuk pengobatan masyarakat di perdesaan melalui Pos Kesehatan, serta untuk imunisasi dan keluarga berencana, melalui Pos Imunisasi dan Pos KB Desa. Perkembangan berbagai upaya kesehatan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat yang seperti ini, disamping menguntungkan masyarakat, karena memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, ternyata juga menimbulkan berbagai masalah, antara lain pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak, menyulitkan koordinasi, serta memerlukan lebih banyak sumber daya.
 Untuk mengatasinya, pada tahun 1984 dikeluarkanlah Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah yang disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU). Kegiatan yang dilakukan, diarahkan untuk lebih mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, yang sesuai dengan konsep GOBI – 3F (Growth Monitoring, Oral Rehydration, Breast Feeding, Imunization, Female Education, Family Planning, dan Food Suplementation), untuk Indonesia diterjemahkan ke dalam 5 kegiatan Posyandu, yaitu KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare. Perencanaan Posyandu yang merupakan bentuk baru ini, dilakukan secara missal untuk pertama kali oleh Kepala Negara Republik Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan hari Kesehatan nasional.
 Sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1990, terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, yakni dengan keluarnya Instruksi Mneteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu. Melalui instruksi ini, seluruh kepala daerah ditugaskan untuk meningkatkan pengelolaan mutu Posyandu. Pengelolaan Posyandu dilakukan oleh satu Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu yang merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dengan Pemerintah Daerah (Pemda).
Pengertian Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk  dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sector dan lembaga terkait lainnya.
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan        potensi setempat.
Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan yang mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, yang sekurang-kurangnya mencakup 5 (lima) kegiatan, yakni KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
Tujuan Posyandu
Tujuan           umum
Menunjang percepatan penurunan angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
Tujuan           Khusus
a. Meningkatnya peran serta masyarakt dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang      berkaitan dengan penurunan       AKI     dan      AKB.
b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam Penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan      AKB.
c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
            Posyandu merupakan suatu kegiatan perwujudan peran serta masyarakat yang dikelola oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat dalam  mencapai pelayanan kesehatan yang lebih baik.
            Penyelenggaraannya dilakukan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB dengan keanggotaannya berasal dari PKK, tokoh masyarakat, dan pemudi.
Pada awalnya Posyandu berkembang dari dari salah satu program puskesmas yaitu program perbaikan gizi masyarakat, untuk mendorong peran serta masyarakat maka program ini didorong ke tingkat desa dengan mengadakan pos penimbangan dan pemberian makanan tambahan Keberhasilan pos penimbangan ini mendorong pemerintah menambah program lain sehingga pos penimbangan berubah nama menjadi posyandu (pos pelayanan terpadu). Pos pelayanan terpadu semakin tahun semakin bertambah jumlahnya sehingga hampir setiap banjar memiliki posyandu.
            Di daerah tempat tinggal saya kegiatan ini biasanya dilakukan seminggu sekali yang di adakan pada hari selasa yang akan di mulai dari pukul 09.00 –  12.00 WIB. Kegiatan ini sangat di tunggu oleh ibu yang memiliki balita yang hendak memeriksakan perkembangan kesehatan balitanya.

Penutup
saran penulis untuk kegiatan yang sudah ada di sekitar lingkungan pada saat ini sudah lebih dari cukup baik,agar lebih baik lagi sebaiknya  kegiatan posyandu ini lebih di tingkatkan pengadaan harinya yang tadinya seminggu satu hari menjadi dua sampai tiga kali seminggu, penyuluhan yang di berikan kepada masyarakat sekitar harus di perbanyak lagi,dan untuk para kadernya harus lebih menjaga peralatan yang ada di posyandu.


Sumber drakeiron.wordpress.com
http://posyandu.org


Tidak ada komentar:

Posting Komentar