Pendahuluan
1.1 Latar
belakang
Di
masa globalisasi seperti sekarang ini yang pengembangan dan persaingan di
bidang teknologi dan informasi yang berkembang dengan sangat cepat. Selain di
bidang teknology dan informasi perkembangan di bidang kesehatan juga sudah
sangat pesat dan menggunakan alat – alat medis yang sangat canggih dan moderen.
Dengan
perkembangan yang sudah dirasakan di saat ini rasanya sangat sukar di mengerti
jika perkembangan medis di bidang kesahatan sudah sangat canggih tetapi belum
ada kesadaran tentang kesehatan di lingkungan masyarakat kita sendiri,sering
terlihat di sekitar kita masih banyak masyarakat yang tidak peduli tentang
kebersihan baik di daerah keramaian maupun di sekitar lingkungan rumah
kita,masih banyak orang yang sering buang sampah idak pada tempatnya, banyak
penjual makanan yang sering menambahkan zat – zat yang berbahaya untuk
dikonsumsi oleh tubuh, dan masih banyak lagi hal – hal yang sangat membahayakan
hidup kita.
Akibat
dari itu semua banyak yang menjadi korban dengan keegoisan yang kita
buat,antaranya banyak anak – anak yang menderita penyakit yang sangat ganas
karena mereka sering mengkonsumsi makanan – makanan yang kurang
sehat,tercemarnya lingkungan karena sampah yang berserakan dan mengakibatkan
tempat tinggal kita yang kurang nyaman dan terlihat kumuh,jika kita kurang
memperhatikan kebersihan lingkungannya.
Sudah
seharusnya masyarakat harus sadar dengan kebersihan lingkungan sekitar dan
menjual makanan – makanan yang sehat di konsumsi oleh anak- anak, agar kita
dapat menciptakan anak – anak yang sehat, cerdas,dan ceria,untuk itu selain
masyarakatnya yang harus sadar dengan kesehatan,juga harus ada suprort atau
bantuan dari pihak pemerintah yang memberikan sarana dan prasarana untuk
memberikan pengarahan kesadaran tentang kesehatan baik kesehatan lingkungan
maupun kesehatan anak,untuk itu pemerintah mengadakan posyandu,yang di gunakan
untuk mengecek kesehatan gizi anak,pengarahan tentang ibu dan anak dan hal –
hal lainnya tentang kesehatan yang di bahas di dalamnya.
Untuk
dari itu dengan menunjukan kesadarannya tentang kesehatan mayarakat dan
lingkungan di daerah tempat tinggal penulis yaitu di daerah Pabuaran Tumpeng
Tangerang di dirikan sarana pelayanan kesehatan seperti posyandu yang di urus
oleh ibu – ibu karang taruna di daerah sekitar,banyak pelayanan yang di berikan
terutama pelayanan dan pengarahan tentang kesehatan di posyandu tersebut.
1.2 Batasan masalah
Didalam
penulisan ini penulis membatasi ruang lingkup penulisan hanya pada sarana yang
di berikan oleh masyarakat di bidang kesehatan.
1.3 Tujuan
penulisan
1. Memberikan
sararana agar masyarakat lebih sadar lagi tentang pentingnya kesehatan di
lingkungan.
2. Memberikan
kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan anak dan
balita,sehingga tidak ada lagi anak – anak yang menderita gizi buruk dan
kurangnya imunisasi yang di berikan.
3. Mengenalkan
salah satu kegiatan di lingkungan rumah, pada bidang kesehatan.
4. Memberikan
pengetahuan tentang posyandu.
ISI
Sejarah Lahirnya
Posyandu
Untuk
mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari
kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen
Kesehatan pada tahun 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa (PKMD). Adapun yang dimaksud dengan PKMD ialah strategi pembangunan
kesehatan yang menerapkan prinsip gotong royong dan swadaya masyarakat, dengan
tujuan agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri melalui pengenalan dan
penyelesaian masalah kesehatan yang dilakukan bersama petugas kesehatan secara
lintas program dan lintas sector terkait.
Diperkenalkannya
PKMD pada tahun 1975 mendahului kesepakatan internasional tentang konsep yang
sama, yang dikenal dengan nama Primary Health Care (PHC), seperti yang
tercantum dalam Deklarasi Alma Atta pada tahun 1978. Pada tahap awal, kegiatan
PKMD yang pertama kali diperkenalkan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah,
diselenggarakan dalam pelbagai bentuk. Kegiatan PKMD untuk perbaikan gizi,
dilaksanakan melalui Karang Balita, sedangkan untuk penanggulangan diare,
dilaksanakan melalui Pos Penanggulangan Diare, untuk pengobatan masyarakat di
perdesaan melalui Pos Kesehatan, serta untuk imunisasi dan keluarga berencana,
melalui Pos Imunisasi dan Pos KB Desa. Perkembangan berbagai upaya kesehatan
dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat yang seperti ini, disamping
menguntungkan masyarakat, karena memberikan kemudahan bagi masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kesehatan, ternyata juga menimbulkan berbagai masalah,
antara lain pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak, menyulitkan koordinasi,
serta memerlukan lebih banyak sumber daya.
Untuk mengatasinya, pada tahun 1984
dikeluarkanlah Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan
Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di
masyarakat ke dalam satu wadah yang disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu
(POSYANDU). Kegiatan yang dilakukan, diarahkan untuk lebih mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi, yang sesuai dengan konsep GOBI – 3F
(Growth Monitoring, Oral Rehydration, Breast Feeding, Imunization, Female
Education, Family Planning, dan Food Suplementation), untuk Indonesia
diterjemahkan ke dalam 5 kegiatan Posyandu, yaitu KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan
penanggulangan diare. Perencanaan Posyandu yang merupakan bentuk baru ini,
dilakukan secara missal untuk pertama kali oleh Kepala Negara Republik
Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan hari
Kesehatan nasional.
Sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat.
Pada tahun 1990, terjadi perkembangan yang sangat luar biasa, yakni dengan
keluarnya Instruksi Mneteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9 Tahun 1990
tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu. Melalui instruksi ini, seluruh
kepala daerah ditugaskan untuk meningkatkan pengelolaan mutu Posyandu.
Pengelolaan Posyandu dilakukan oleh satu Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal)
Posyandu yang merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dengan
Pemerintah Daerah (Pemda).
Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
UKBM adalah wahana pemberdayaan
masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari,
untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas
sector dan lembaga terkait lainnya.
Pemberdayaan masyarakat adalah
segala upaya fasilitas yang bersifat non instruktif, guna meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang
dihadapi, potensi yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat.
Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan yang mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, yang sekurang-kurangnya mencakup 5 (lima) kegiatan, yakni KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan yang mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, yang sekurang-kurangnya mencakup 5 (lima) kegiatan, yakni KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare.
Tujuan Posyandu
Tujuan umum
Menunjang percepatan penurunan angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
Menunjang percepatan penurunan angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
Tujuan Khusus
a. Meningkatnya peran serta masyarakt dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam Penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
a. Meningkatnya peran serta masyarakt dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam Penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
Posyandu
merupakan suatu kegiatan perwujudan peran serta masyarakat yang dikelola oleh
masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat dalam mencapai pelayanan
kesehatan yang lebih baik.
Penyelenggaraannya
dilakukan oleh kader yang telah dilatih di bidang kesehatan dan KB dengan
keanggotaannya berasal dari PKK, tokoh masyarakat, dan pemudi.
Pada awalnya Posyandu berkembang dari dari salah satu program puskesmas yaitu program perbaikan gizi masyarakat, untuk mendorong peran serta masyarakat maka program ini didorong ke tingkat desa dengan mengadakan pos penimbangan dan pemberian makanan tambahan Keberhasilan pos penimbangan ini mendorong pemerintah menambah program lain sehingga pos penimbangan berubah nama menjadi posyandu (pos pelayanan terpadu). Pos pelayanan terpadu semakin tahun semakin bertambah jumlahnya sehingga hampir setiap banjar memiliki posyandu.
Pada awalnya Posyandu berkembang dari dari salah satu program puskesmas yaitu program perbaikan gizi masyarakat, untuk mendorong peran serta masyarakat maka program ini didorong ke tingkat desa dengan mengadakan pos penimbangan dan pemberian makanan tambahan Keberhasilan pos penimbangan ini mendorong pemerintah menambah program lain sehingga pos penimbangan berubah nama menjadi posyandu (pos pelayanan terpadu). Pos pelayanan terpadu semakin tahun semakin bertambah jumlahnya sehingga hampir setiap banjar memiliki posyandu.
Di
daerah tempat tinggal saya kegiatan ini biasanya dilakukan seminggu sekali yang
di adakan pada hari selasa yang akan di mulai dari pukul 09.00 – 12.00 WIB. Kegiatan ini sangat di tunggu oleh
ibu yang memiliki balita yang hendak memeriksakan perkembangan kesehatan
balitanya.
Penutup
saran penulis
untuk kegiatan yang sudah ada di sekitar lingkungan pada saat ini sudah lebih
dari cukup baik,agar lebih baik lagi sebaiknya kegiatan posyandu ini lebih di tingkatkan
pengadaan harinya yang tadinya seminggu satu hari menjadi dua sampai tiga kali
seminggu, penyuluhan yang di berikan kepada masyarakat sekitar harus di
perbanyak lagi,dan untuk para kadernya harus lebih menjaga peralatan yang ada
di posyandu.
Sumber drakeiron.wordpress.com
Sumber drakeiron.wordpress.com
http://posyandu.org