Kamis, 19 April 2012

PELAKSANAAN TES KESEHATAN UNTUK PARA CALON GUBERNUR DAN CALON WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA


Seluruh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Senin (9/4), menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Tes kesehatan ini merupakan rangkaian awal menuju pemilukada DKI Jakarta pada 11 Juli mendatang.

Pasangan pertama yang datang adalah Faisal Basri-Biem Benyamin yang disusul Hendarji Supandji-Ahmad Riza Patria yang keduanya merupakan calon jalur independen.

Sedangkan bakal calon gubernur yang diusung Partai Golkar dan PDS, Alex Noerdin, tiba lebih cepat dari pasangannya, Nono Sampono. Begitu juga dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang masuk mendahului pasangannya, Joko Widodo.

Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang seharusnya menjadi pasangan berikut sedikit terlambat ketimbang pasangan urutan terakhir dari PKS, Hidayat Nur Wahid-Didik J. Rachbini.
Rencananya hasil tes kesehatan ini akan diumumkan pada 23 April mendatang.

Hasil tes kesehatan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan segera diumumkan pada tanggal 23 April 2012,tes ini merupakan tes awal menuju pilkada di bulan juli,selanjutnya mereka akan mulai mendemonstrasikan visi dan misi mereka masing – masing jika mereka terpilih nanti,selanjutnya mereka tinggal menunggu hasil pemilihan.Dan  pada saat pemilihan pilkada itu menjadi penentuan dari warga yang berada di DKI Jakarta, apakah mereka akan memilih calon – calon yang tepat untuk membenahi daerah mereka?
Dan kepada calon yang terpilih nanti juga akan di minta penanggung jawabannya dengan apa yang menjadi visi misi mereka. Apakah janji yang pernah mereka ucapkan akan menjadi kenyataan atau hanya sebuah janji semata ??. Semoga DKI Jakarta bisa mendapatkan gubernur yang dapat memecahkan masalah yang ada di ibu kota seperti kemacetan dan banjir yang sampai sekarang belum ada yang dapat menyelesaikannya.  
Kutipan berita  dari http://berita.liputan6.com/read/386073/para-bakal-calon-ikuti-tes-kesehatan

Rabu, 18 April 2012

One Day No Rice (ODNR)


One Day No Rice (ODNR)
Menurut Pemerintah Daerah Kota Depok, alasan utama yang melatarbelakangi gerakan One Day No Rice (ODNR) adalah untuk mengurangi konsumsi beras karena konsumsi beras di Indonesia sudah berlebih dari negara tetangga. Selain itu, gerakan ini juga untuk mendukung pola konsumsi pangan beragam, berimbang, bergizi karena sumber karbohidrat tidaklah didapat hanya dari beras saja. Gerakan ini juga memiliki dampak positif dibidang kesehatan dan ekonomi karena dapat menjaga kestabilan harga bahan pokok, menekan laju inflasi, dan membuat kita menjadi sehat karena tidak berlebihan dalam mengkonsumsi karbohidrat. Gerakan ini merupakan sarana untuk mengajak bangsa agar hidup secara sehat karena tingkat obesitas kita sudah cukup tinggi dan berlebih dalam mengkonsumsi karbohidrat yang mayoritas adalah beras hingga  70%. Gerakan ini juga dapat memperkuat ketahanan pangan dan mewujudkan penganekaragaman pangan yang berbasis pada potensi sumber daya lokal.
Dengan adanya gerakan one day no rice (ODNR) selain mengajak penduduk indonesia menjalankan hidup sehat dengan mengurangi pengkonsumsian karbohidrat,gerakan ini juga mengajak mengenalkan kembali makanan – makanan tradisional dulu yang sekarang sudah hampir jarang di jumpai, makanan – makanan yang mengandung karbohidrat “selain nasi “ seperti makanan yang terbuat dari umbi – umbian.seperti tiwul,dan sejenisnya.
Dengan adanya gerakan ODNR ini kita bisa mengenalkan makanan – makanan tradisional yang ada di indonesia kepada orang yang berasal dari negara – negara asing ( turis mancanegara ), sehingga mereka tau betapa kayanya indonesia bukan hanya kaya dengan kebudayaannya saja tapi makanan – makanan yang berasal dari tiap – tiap daerah yang dapat menggantikan nasi dan tinggi akan karbohidratnya.
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/03/13/one-day-no-rice-memori-nasi-tiwul-dan-nasi-jagung/

KESALAHAN DALAM PENALARAN


KESALAHAN DALAM PENALARAN
Kesalahan Penalaran dapat terjadi di dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
Terdapat 2 macam salah nalar antara lain :
v  Salah nalar deduktif,
a)      Salah nalar deduktif antara lain :
b)      kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
c)      kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
d)     kesalahan analogi.
v  Salah nalar induktif
Salah nalar deduktif dapat disebabkan karena :
a)      kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi,
b) kesalahan karena adanya term keempat,
c) kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi, dan
d) kesalahan karena adanya 2 premis negatif.
Berikut ini salah nalar yang berhubungan dengan induktif, yaitu :
A. Generelisasi terlalu luas
Contoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang
B. Analogi yang salah
Contoh : ibu Yuni, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Lola seorang penjual batik, tentu dapat menjualya dengan harga terjangkau.
Jenis – jenis salah nalar
A.Deduksi yang salah : Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
contoh :
-Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
-Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.

B. Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh :
-Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
-Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
C. Pemilihan terbatas pada dua alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh :
- Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.


D. Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh:
-Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
-Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
E. Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh:
-Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
F. Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh:
-Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak
Sumber :
http://diinnydwiiputriianti.blogspot.com/2011/02/penalaran-induktif-salah-nalar.htm

pengenalan softskill dan hardskill

Definisi softskill dan hardskill
Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya. Namun , softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan personal dan inter personal.
Yang dimaksud softskill personal adalah kemampuan yang di manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. Misalnya, dapat mengendalikan emosi dalam diri, dapat menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif. Itu semua dapat di kategorikan sebagai softskill personal.
Kemudian yang dimaksud softskill inter personal adalah kemampuan yg dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang lain. Contohnya, kita mampu ber hubungan atau ber interaksi dengan orang lain, bekerja sama dengan kelompok lain, dan lain lain.
Hard Skill adalah skill yang berdasarkan bidang yang betul-betul dia menjadi pakar di dalamnya. contohnya jika dia adalah seorang ekonom, maka dia seharusnya menguasai konsep-konsep atau teori-toeri tentang ilmu ekonomi serta dapat melakukan analisa terhadap persoalan-persoalan yang menjadi kepakaran dia.
Keterkaitan Antara Softskill dan Hardskill Di Dunia kerja & Kuliah

Bukan hanya di lingkungan akademisi kita di tuntut untuk mengembangkan sofkill kita, sebelum nantinya kita siap untuk memasuki dunia nyata (real word) tapi pengasahahan sofkill juga di dalam agama kita di suruh untuk mengasahnya keterampilan menjadi seorang yang profesional dan ahli di bidang yang digeluti.
Hadis di atas menegaskan kita untuk membangun sebuah kemapuan baik itu Hardskill maupun Sofkill. Sukses meraih cita-cita dan karir di masa depan tidak hanya ditentukan oleh hardskill, seperti tingginya nilai indeks prestasi (IP), penguasaan teori serta terampil dalam mengoperasikan peralatan laboratorium dan perangkat berteknologi tinggi. Ada banyak cerita dari orang-orang yang tidak memiliki IP yang tinggi meraih sukses dalam kehidupannya, karena mereka mengandalkan pertumbuhan softskill.
Istilah softskill memang tergolong baru terdengar, tetapi softskill merupakan kemampuan-kemampuan dasar yang perlu ditumbuhkan dalam diri Anda, agar Anda dapat memotivasi diri dan orang lain, bertanggung jawab, membangun relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan, berkreasi, berinovasi dan berwirausaha, memimpin, membangun kerjasama, mengelola sumber daya dan lain sebagainya.

Kebutuhan Soft Skill Di Dunia Kerja & Kuliah

Di dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis kemampuan sudah merupakan tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang memiliki kecerdasan emosional (Emotional Quatient) sangat mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut disamping kecerdasan intelektual. Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting  adalah sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif.
Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam  pengambilan keputusan yang win-win solution.
Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan  tabah dalam menjalankan tugas.
Motivasi Diri, yang meliputi  kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
Empati pada Sesama  ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan umum/tim)
Di sisi lain secara teori, di dalam dunia kerja, ada 3 (tiga) unsur utama yang harus dipenuhi agar seseorang dikatakan memiliki kompetensi yang baik meliputi kompetensi knowledge ( pengetahuan ) atau cognitive domain, skill atau psychomotor domain, serta attitude atau affective domain.(Jayagopan Ramasamy, Malaysia 2006). Dalam teori tersebut dikatakan bahwa kompetensi tersebut harus bisa diukur (measurable), dinilai, ditunjukkan (demonstrable) dan diamati (observable) melalui perilaku pada saat melaksanakan tugas. Sasaran akhir dari kompetensi adalah perilaku yang diharapkan (desired behaviour) dan perlu ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. kompetensi yang berkaitan langsung dengan bidang kerja.

Kesimpulannya adalah jika ingin menjadi seseorang yang sukses baik dalam pekerjaan maupun dalam pendidikan,kita harus mempunyai kemampuan yang seimbang antara kemampuan edukasi dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain,dengan keseimbangan softskill dan hardskill yang kita miliki itu sudah merupakan salah satu jembatan untuk kita menuju ke dalam kesuksesan yang kita impikan.
sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/materisoftskill/pengertian_softskill_3.pdf
http://bibilabilo.blogspot.com/2012/03/pengertian-tentang-softskill-dan.html

PENALARAN


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
METODE – METODE YANG DI GUNAKAN  DALAM PENALARAN
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Contoh:
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Konsep dan simbol dalam penalaran

Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan berupa argumen .
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa “kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
  • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
  • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
kesimpulan yang bisa di ambil dari artikel diatas adalah setiap manusia mempunyai sudut pandang yang berbeda – beda,berasal dari penglihatan yang di tangkap oleh indra penglihatan kita dengan meliah satu objek yang sama,akan menimbulkan banyak argumen atau pendapat yang berbeda – beda. Tergantung dari penalaran masing – masing indifidu.
Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/materi-1-penalaran-bahasa-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran